Dunia Sastra: Aku anak Sastra Indonesia, Ngapain harus malu?
Dunia Sastra:
Aku Anak Sastra Indonesia, Ngapain Harus Malu?
Kamu tertarik
dengan dunia kebahasaan atau sastra? Atau statusmu sudah menjadi mahasiswa di jurusan bahasa atau sastra? Takut di-judge
bahwa ilmumu tidak akan berguna? Well, jangan rendah diri dulu ya, readers.
Kamu seharusnya berbangga bisa jadi mahasiswa Sastra Indonesia! Kenapa ya? Nah
kita cari tahu, yuk!
Sekali
mendayung dua pulau terlampaui
Pernah mendengar
peribahasa ini, kan? Yap, selagi kita melakukan suatu pekerjaan, dua tujuan
kita dapatkan. Nah loh, apa hubungannya ya?
Bagi seorang pembelajar bahasa dan sastra, tentu mereka tak asing dengan puisi, drama, cerpen, dan karya lain bukan? Ada tugas-tugas tertentu yang mengharuskan kita membacanya atau menonton teater yang berlangsung untuk dianalisis. Jadi, kita bisa mengerjakan tugas sambil refreshing. Kabar buruknya-bagi beberapa orang-mereka akan sulit menikmati tontonan karena fokusnya hanya untuk tugas. Tak hanya itu, kamu juga memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari pertunjukkan, misalnya aktor atau kru! Layak dicoba kan?
Latihan
membaca cepat dan berpikir kritis
Bukan rahasia
umum lagi kalau anak bahasa dan sastra itu pandai membaca cepat. Semasa kuliah,
mereka dituntut untuk membaca buku yang memiliki ketebalan bervariasi untuk
objek analisis ataupun riset. Tak hanya buku-buku ilmiah, mahasiswa bahasa dan sastra
juga harus membaca karya sastra sebagai objeknya. Terkadang, buku yang akan
dipilih sudah ditentukan, jadi tidak selamanya bacaan tersebut sesuai dengan
seleramu ya readers!
Setelah menemukan
buku yang cocok, kita diharuskan mampu menganalisis bagian-bagian di dalamnya.
Bukan hanya tentang tema, latar, dan alur saja lo! Ada banyak komponen yang
perlu dianalisis, misalnya dari segi semiotika (tanda). Dalam semiotika, dua
kata atau frasa yang sama mungkin saja memiliki makna yang berbeda. Untuk itu,
kamu harus pandai untuk menyimpulkan isi naskah sebelum memutuskan untuk
mengambilnya sebagai objekmu. Hal ini akan melatih kamu untuk berpikir kritis
lo! Tertarik?
Dibutuhkan
oleh semua pekerjaan
Dari tulisanku sebelumnya, kita tahu bahwa banyak peluang pekerjaan untuk jurusan ini. Tapi tahukah kamu bahwa ilmu bahasa adalah ilmu penting yang dibutuhkan oleh semua orang, setidaknya ilmu bahasa dasar? Dalam pragmatik misalnya, kita tahu penggunaan bahasa mana yang cocok digunakan untuk orang yang lebih dihormati. Jadi, saat kamu berbicara dengan client, kamu bisa menyesuaikan bahasamu. Atau saat kamu mengajar untuk anak SD, SMP dan SMA, tentu bahasa yang kamu gunakan berbeda bukan? Mata kuliah lainnya, misalnya retorika, kamu bisa melatih kemampuan publik speaking yang berguna untukmu dalam bidang pemasaran dan artis. Cabang linguistik juga ada yang berhubungan dengan medis loh, misalnya psikolinguistik dan neurolinguistik. Bagi readers yang mungkin tertarik bekerja di bidang hukum, kamu juga bisa mendalami linguistik forensik juga!
Tingkat toleransi tinggi
Jika kamu
mengambil ilmu Bahasa atau Sastra Indonesia, kamu tak hanya akan mempelajari
bahasa Indonesia lo! Kamu akan bertemu dengan bahasa asing/daerah juga. Setiap
bahasa tersebut memiliki keunikan masing-masing. Kamu akan menyadari bahwa
perbedaan itu bukan halangan, melainkan kekuatanmu menambah pengetahuan.
Meskipun kamu mempelajari bahasa/budaya lain, kamu tidak akan melupakan bahasa
asalmu, Indonesia. Untuk itulah, kamu akan terbiasa untuk menerima setiap hal
yang berbeda darimu. Beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan ini yaitu
Kajian Budaya Masyarakat Urban, Antrolinguistik, Dialektologi, bahasa asing
(Jepang, Sansekerta, Belanda, Arab), bahasa daerah (Jawa Kuno, Melayu lama),
dll. Oh ya, untuk mata kuliah bahasa asing ataupun daerah ini berbeda-beda ya!
Setiap perguruan tinggi mungkin saja memiliki fokus bahasa tertentu.
Memiliki empati
yang tinggi dan sopan santun
Ilmu bahasa/sastra memiliki beberapa mata kuliah yang membahas tentang ini,
misalnya sosiolinguistik dan pragmatik. Jika kamu berbicara dengan ibumu, kamu
akan menggunakan bahasa yang sopan. Hal ini berbeda apabila partner bicaramu
adalah teman sebaya atau bahkan adikmu, kan? Selain itu, buku bacaan akan
memengaruhi pola pikir juga lo! Mahasiswa Sastra Indonesia wajib suka baca!
Semakin mereka membaca, semakin memengaruhi pribadi mereka. Apalagi, penulis
sastra biasanya menyelipkan berbagai nilai-nilai tertentu untuk pembacanya.
Beragam konflik di dalamnya bisa dijadikan pelajaran juga. Tertarik, readers?
Imajinatif dan Kreatif.
Tak dapat dipungkiri bahwa jurusan Sastra Indonesia tak lepas dari
karya-karya sastra, baik itu menganalisis karya orang lain maupun menulisnya
sendiri. Kegiatan ini membuat mahasiswa terbiasa berpikir imajinatif dan
mengasah kreativitas mereka. Bahkan ada mata kuliah tertentu yang mengajak
mahasiswanya untuk menulis puisi dan cerpen. Karya-karya mereka nantinya akan
dibagikan di media sosial dan dibukukan langsung oleh penerbit. Keren kan?
Nah, udah bisa bangga dong sama diri sendiri? Semua ilmu itu penting untuk didalami, kok! Pola pikir itulah yang harus selalu ditanamkan agar tidak sombong ataupun insecure. Sudah gak ragu lagi, bukan? Okey, buat readers yang masih pingin kepoin tentang seluk beluk berkuliah di peminatan ini, bisa langsung kunjungi tulisanku yang lain ya! Ada mata kuliah yang menarik di Sastra Indonesia dan profesi yang cocok untuk kamu nantinya, lo!
Nah, itu tadi tulisan untuk hari ini. Sekian dan terima kasih. Oh ya, Jangan lupa untuk mengunjungi tulisanku yang lain dalam akun blog yang sama ya! Dijamin gak akan bosan, kok! Apalagi buat readers yang tertarik dalam bidang kebahasaan dan sastra. Akhir kata, teruslah membaca dan perluas imajinasimu! Happy reading, guys!
Komentar
Posting Komentar