Review Doctor Slump: Kesehatan Mental Bukan Isu Belaka

 

Sinopsis Doctor Slump 

Berkisah tentang Yeo Jeong Woo (Park Hyung Sik) yang selalu mendapat peringkat pertama di bidang akademik semasa sekolah. Ia melanjutkan pendidikan di sekolah kedokteran terbaik. Dari situ, Yeo Jeong Woo menjadi ahli bedah plastik yang cukup populer.

Suatu ketika, Yeo Jeong Woo mengalami kecelakaan medis yang cukup misterius. Hal tersebut mengancam karier Yeo Jeong Woo yang selama ini baik-baik saja. Namun, nasibnya berubah ketika bertemu dengan Nam Ha Neul (Park Shin Hye).

Nam Ha Neul adalah saingannya di masa lalu. Gadis itu menjadi ahli anestesi yang cukup jenius. Kecerdasannya di bidang anestesi membuat Nam Ha Neul dikenal banyak orang. Hal tersebut adalah buah dari ketekunannya selama ini hingga mengorbankan waktu untuk bersenang-senang.

Nam Ha Neul menyadari bahwa hidupnya tidak pernah bahagia. Ia ingin mengubah kehidupannya yang membosankan tersebut. Bertemu Yeo Jeong Woo memang menjadi salah satu momen terburuk dalam hidupnya.

Namun, lama kelamaan hubungan mereka berubah menjadi semakin dekat, akrab, dan saling menghibur satu sama lain. Dari situlah perasaan cinta muncul diantara keduanya. (Sumber Sinopsis: Narasi)




Fakta Menarik Drama Korea Doctor Slump 

Mengisahkan tentang harapan di tengah keputusasaan  

Drama ini menarik karena berkisah tentang titik terendah seorang dokter. Kedua tokoh utama memiliki permasalahan yang berbeda, namun keduanya tetap optimis dan berusaha maksimal. Angin yang bertiup kencang memporak-porandakan hidup keduanya, perlahan mulai reda.

Ada quotes menarik yang saya dapatkan dari drama ini.

"Matahari tidak terbit hari ini. Tapi itu akan terjadi besok.” – Nam Haneul


“Meskipun tidak mengetahui masa depan kita, kita masih menunggu matahari terbit.” – Yeo Jeong Woo

 


Alur Rapi dan Menarik 

Cerita diawali kasus kematian seorang pasien di klinik yang dikelola oleh Yeo Jeong Woo (Park Hyung Sik). Kehidupannya yang nyaman dan penuh pujian, mendadak banjir hujatan setelah kejadian itu. Perlahan-lahan, Jeong Woo merasa kehilangan harapan. Apalagi dampak psikologis yang diterimanya dari kejadian itu. 

Pada masa terbawah itulah, dia bertemu dengan teman lamanya. Mereka berada di posisi yang sulit sehingga mudah saling menguatkan. Perjalanan pun berlanjut, namun kali ini mereka tidak merasa sendiri.

Suka Duka Menjadi Dokter 

Dokter merupakan salah satu pekerjaan idaman banyak orang, termasuk saya di masa kecil. Namun, pekerjaan ini tak sehebat jas putihnya belaka.

Dalam realitanya, banyak suka dan duka yang dialami para dokter dalam pekerjaannya. Kurangnya me time dan kehidupan sosial membuat para dokter rawan depresi. Apalagi kecelakaan yang mereka alami semasa operasi bisa menyebabkan berbagai gangguan mental, misalnya PTSD.


Menyerukan Pentingnya Kesehatan Mental 

Isu kesehatan mental tampaknya belum diterima baik di masyarakat. Banyak orang mengaitkan isu ini dengan keimanan yang rendah. Hal ini membuat mereka yang mengidapnya ragu menunjukkan diri dan berobat.

Tak dapat dipungkiri, isu kesehatan mental banyak ditemukan di masyarakat, mulai dari gangguan kecemasan, depresi, PTSD, dll. Sebagai mahluk sosial kita perlu saling mendukung dan tidak menghakimi mereka yang berjuang melawan depresi.
"Melihat ke belakang, momen ketika kami terjatuh adalah titik balik dalam hidup kami. Momen ketika kami yakin hidup kami telah berakhir adalah awal yang baru.” – Yeo Jeong Woo / Nam Haneul

“Jika kamu terus hidup egois seperti ini, kamu akan dihukum karenanya.” – Dae Yeong

“Anda tidak perlu menganggapnya terlalu serius. Anda memaksakan diri terlalu keras dan tidak bisa beristirahat ketika Anda lelah. Itu adalah penyakit pikiran. [..] Hal terbaik yang dapat Anda lakukan saat ini adalah istirahat. Itu bukanlah suatu pilihan. Itu suatu keharusan.” – Psikiater

“Depresi membentuk mekanisme pertahanan. Untuk mengeluarkan serotonin dan dopamin agar Anda bahagia, Anda merasakan keinginan untuk mengatasi depresi dan menyerah pada saat yang bersamaan. Jadi, meskipun Anda merasa akan putus asa selamanya, di tengah keputusasaan itu, harapan terkadang dapat muncul.” – Nam Haneul

 

Chemystri yang Luar Biasa

Dengan genre romance, saya sempat ragu untuk melanjutkan kisah kedua dokter ini. Saya menduga, kisahnya mirip dengan drama doctors yang dimainkan oleh Park Shin Hye sebelumnya. Apalagi, status Park Shin Hye yang baru menikah dan menjadi seorang ibu. Namun, dia memang aktris luar biasa. Chemistrinya dengan Park Hyun Sik terlihat sangat kuat. Apalagi saat masa SMA keduanya, Park Shin Hye masih sangat cocok menggunakan seragam sekolah.

Tak hanya itu, hubungan persahabatan antara Jeong Woo-Dae Young dan Haneul-Hongran pun sangat menarik untuk diikuti. Setiap tokoh memiliki kisah masing-masing dan pemerannya mampu menggambarkannya dengan baik. Hebat!



Mengajarkan untuk Iklas dan Memaafkan 

Drama ini mengajarkan kita makna iklas dan memaafkan, termasuk memaafkan diri kita sendiri-yang belum bisa sempurna. Jika kita sudah berdamai dengan diri kita, kita akan lebih tenang dan leluasa menjalani hidup. Sudahkah kamu melakukannya?
“Seseorang pernah berkata kamu memaafkan seseorang bukan demi dia, tapi demi dirimu sendiri.” – Nona Kong

“Membenci seseorang itu sangat melelahkan. Itu menyakitkan, menyedihkan, dan menjengkelkan. Merasa seperti itu terhadap seseorang sangat menyakitimu. Tapi akan terlalu kejam jika memintamu memaafkannya. Setelah semua yang kamu lalui? Jadi untuk saat ini, mari kita tunggu.” – Nona Kong

“Bagiku, kamu akan selalu menjadi pelangi di atas lautan yang berkilauan. Jadi kamu bisa bersinar dengan caramu sendiri.” – Nona Kong

Makna Bahagia yang Sederhana

Tak bisa dipungkiri, banyak orang berlari mengejar kebahagiaan mereka. Mereka lupa bahwa bahagia itu sederhana. Saat mereka terlalu jauh berlari, mereka akan melupakan hal penting lainnya (keluarga, kesehatan, waktu bersosialisasi, liburan, dll.).
  • “Kembang apinya menghilang dengan cepat. Namun tampilan itu terus hidup dalam ingatan saya. Lampunya membumbung tinggi, bersinar, dan menyebar. Dan kami menyadari segalanya pasti akan hilang dan satu-satunya yang bertahan hanyalah kenangan.” – Nam Haneul
  • “Menjalani kehidupan biasa adalah hal tersulit dan paling menakjubkan untuk dilakukan.” – Hong Ran
  • “Ketika kehidupan yang telah saya perjuangkan dengan susah payah berantakan, saya mengharapkan sesuatu yang hebat untuk menghibur saya. Namun, ttebbokki, si arcade, kata-kata penghiburannya yang konyol. Tiga hal ini akan memberi saya kedamaian malam ini.” – Nam Haneul
  • “Melihat ke belakang, saya pikir saya sangat merindukan kehidupan biasa seperti ini. Dulu, keluarga, cinta, atau orang-orang di sekitarku tidak begitu penting bagiku. Namun ketika saya sedang berjuang, saya terhibur oleh hal-hal yang paling biasa.” – Nam Haneul 

Quotes Menarik lainnya

  • “Saya berpikir, 'Jalan yang saya lalui mungkin tidak mengarah ke pulau harta karun'. Tapi aku terus berjalan dengan penuh keraguan. Meskipun peti harta karun itu kosong. Saya ingin terus melakukannya sampai saya bisa membukanya sendiri.” – Nam Haneul 
  • “Bahkan jika hidupku tidak begitu berharga, aku tetap tidak berpikir itu adalah hidup yang tidak berharga. Jadi kenapa aku ingin mati?” – Nam Haneul
  • “Saya bisa saja bahagia hari ini dan tiba-tiba sedih besok. Tapi tidak apa-apa. Jika ada kesedihan, akan selalu ada kebahagiaan juga. Kami sekarang memiliki kekuatan untuk menanggung kesedihan dan kemalangan. Dan itu sudah cukup.” – Nam Haneul / Yeo Jeong Woo
  • “Saat kami pertama kali mengalami keputusasaan, segalanya di luar kendali. Kami pikir hidup kami sudah berakhir. Kami pikir kami tidak akan bisa keluar dari keterpurukan kami untuk waktu yang lama. Namun, kemerosotan kami tidak sedalam yang kami duga sebelumnya.” – Yeo Jeong Woo
  • “Sama seperti hujan yang pada akhirnya akan berhenti, kami ingin berhenti berpikir bahwa kesedihan ini akan berlangsung selamanya.” – Nam Haneul
  • “Saya ingin anak perempuan yang sehat, bukan anak yang sukses. Tidak peduli apa yang kamu lakukan, aku mencintaimu dan sangat peduli padamu.” – Kong Wolseon
  • “Menurutku kamu terlalu keras pada dirimu sendiri. Jangan pedulikan apa yang dipikirkan orang lain dan utamakan dirimu sendiri. Kamu harus baik-baik saja hari ini untuk membantu dirimu melewati hari esok.” – Yeo Jeong Woo
  • “Kamu bilang kamu lebih sering melihatku kesakitan saat kita bersama. Tapi aku bahagia berkali-kali. Anda mengajari saya cara mengurangi rasa sakit. Saya belajar bagaimana melupakan kesedihan saya.” – Yeo Jeong Woo
  • “Hidup adalah perjalanan yang panjang. Sekalipun saya gagal mencapai suatu tujuan pada waktu atau tempat tertentu, hal itu tidak membuat hidup saya tidak berharga. Itu bisa terjadi besok, atau bisa juga di tempat yang saya kunjungi berikutnya. Nasib baik itu ada dan menungguku. Itulah yang saya yakini sekarang.” – Nam Haneul

Nah itu dia ulasan yang bisa kuberikan tentang drama medis-healing yang menarik untuk mengurangi rasa penat kalian. Dari ulasan tersebut, aku berani memberi nilai sempurna! Tertarik? Jangan lupa tonton legal di VIU Official ya! Happy holiday!

Komentar

Postingan Populer