Review Love All Play: Perjuangan di Balik Gelar Atlet Nasional





Tidak ada yang menjalani hidup tanpa terluka. Seperti halnya kau tidak bisa menjadi atlet tanpa cedera. (Park Tae Yang)

--

Drama Olahraga sebenarnya bukan genre favorit saya, namun "Love All Play" menjadi salah satu drama favorit saya. Apalagi, badminton memang semakin eksis sejak kemenangan Liliana Natsir dan Tantowi Ahmad 2017 silam. 

Namun, ternyata gelar atlet nasional itu tidak secerah namanya. Ada banyak kisah kelam yang membayangi gelar tersebut. Hal inilah yang menjadi fokus utama drama olahraga sebanyak 16 episode ini.

Drama ini berkisah tentang perjuangan atlet badminton di tengah diskriminasi dan tuntutan agensi. Langsung saja kita simak ulasannya!


Sinopsis

Love All Play mengisahkan tentang pasangan ganda campuran Korea yang berprestasi, Park Tae-yang (Park Ju Hyun) dan Park Tae-joon (Chae Jong Hyeop).

Park Tae Yang merupakan seorang pemain badminton dengan prestasi cemerlang yang menjadi kandidat peserta olimpiade. Dia terpaksa mundur setelah terlibat dalam kasus yang menjadikannya terkucilkan. Namun, dia tetap berjuang agar dia kembali bersinar dalam badminton. Dia memiliki partner dalam bermain bernama Park Tae Joon yang berbakat dalam badminton. Keduanya bertemu dan menjadi pasangan ganda campuran dalam agensi Yunis.

Sifat dan sikap keduanya terhadap bulu tangkis saling bertolak belakang tetapi hubungan mereka sangat baik. Lama kelamaan, kedekatan mereka tidak sebatas di lapangan tetapi juga di luar lapangan. Namun, keduanya memiliki masa lalu yang sulit untuk diabaikan.

Bagaimana perjuangan Double Park tersebut dalam memenangkan olimpiade badminton? Apakah hubungan mereka akan menjadi kebahagiaan atau hanya menimbulkan kesedihan?

--




Drama ini sangat menarik untuk diikuti. Selain menghibur resah, kisah ini menggambarkan dunia atlet nasional yang kejam. Mereka bersaing dalam diskriminasi yang tak jarang membuat down. Berbagai tuntutan kian membebankan, mulai dari orang tua, masyarakat, hingga agensi. Mereka tak ubahnya robot yang harus berlatih dan berlatih sembari menahan diri (dari skandal ataupun kenaikan berat badan).

Meskipun begitu, kecintaan mereka terhadap badminton perlu diacungi jempol. Bagi mereka, badminton tak hanya untuk mencari uang, namun juga bentuk kepuasan dan ketulusan. Seiring berjalannya waktu, hubungan tim tersebut menghangat dan kian erat.

Menurut saya, porsi setiap tokoh dalam cerita terasa pas. Meskipun Double Park memang tokoh utama, namun tokoh lainnya tetap memiliki keunikan tersendiri. Saya pun dibuat terharu pada berbagai momen dalam cerita.

Namun ada yang tampak tidak masuk akal bagi saya. Entah karena terbiasa bersama, ada terlalu banyak 'pasangan' dalam tim tersebut. Meskipun tidak terlalu mengganggu, saya merasa itu tampak berlebihan.

Saya juga menyesalkan peran beberapa tokoh yang mendiskriminasi Tae Yang atas kesalahan di masa lalu. Saya mengerti bahwa kecelakaan itu berdampak buruk bagi orang lain, namun mereka terlalu jahat untuk menyalahkan satu orang (Tae Yang). Hal ini membuat konflik seakan-akan berputar pada kasus tersebut hingga akhir cerita.

Di luar perasaan janggal tersebut, saya sangat menikmati drama yang tayang 2022 lalu ini.




Tak lengkap rasanya jika tak membahas quotes-quotes yang membuat baper bukan? Nah, ini dia beberapa quotes menarik yang bisa dijadikan pelajaran hidup 😊

Cobalah menghargai bakatmu setengah darimu menghargai bakatku. Kau pasti akan sukses sekarang jika melakukannya. (Park Tae Yang)

Quotes ini tampak relate dengan kehidupan generasi sekarang kan? Nyatanya, banyak orang yang sulit menghargai bakat mereka sendiri. Berbagai tuntutan dan penghakiman membuat mereka kejam terhadap diri sendiri, misalnya mereka yang tertarik dalam seni yang bagi banyak orang masih 'tidak menjanjikan masa depan'. Mereka harus merelakan mimpi tersebut demi 'masa depan cerah' versi orang tua.

Jika kau kesakitan, beristirahatlah. Apapun alasannya, jika kesakitan tetaplah kesakitan. Jika keadaan sulit, itu tetap sulit. Jangan berpura-pura kuat. Kenapa kau tersenyum saat kesulitan? (Park Teo Joon)

Lagi-lagi tentang quotes kehidupan yang relate bukan? Kita dituntut selalu kuat dan berani. Laki-laki menangis dihujat lemah, orang mengeluh dikritik lebay, teman yang berobat disindir kurang iman. Lalu, bagaimana kita bisa mengekspresikan perasaan tanpa penghakiman? Jika harus memendam itu seorang diri, bukankah akan menimbulkan penyakit baru? Sungguh ironis, tapi kita dituntut menghadapinya sendirian.

Aku akan melakukan yang terbaik. Lagipula hanya itu yg bisa kulakukan. Jadi aku akan menjadi diriku sendiri. Aku melakukan yang terbaik bersamamu. Apapun hasilnya, aku akan melakukan yg terbaik sampai akhir. (Park Tae Yang)

Tae Yang benar. Apapun yang sedang diperjuangkan saat ini, hanya diri sendiri yang bisa melakukannya. Kita hanya bisa berusaha maksimal dan berdoa, namun hasil tak bisa diprediksi. So, tetap lakukan yang terbaik apapun hasilnya nanti.

Mari bersyukur untuk masa kini dan menjalani hidup sepenuhnya tanpa penyesalan (Kapten Yeon Seon Woo)

Kapten Yeon Seon Woo termasuk sosok yang menginspirasi saya. Kecintaannya terhadap badminton yang membuatnya bertahan dalam badminton. Padahal, keluarganya tidak mendukung sepenuhnya. Dia berani bertanggung jawab atas pilihannya (untuk menjadi atlet badminton) dan pensiun dengan hormat. Sebagai kapten, dia selalu berusaha memahami anggotanya. Saat tim sedang tidak baik-baik saja, dia mencoba menjadi perantara untuk kembali merekatkan mereka.

Kami pikir semuanya sudah usai, tapi kami mendapatkan kesempatan lagi. Bisakah kali ini kami memanfaatkan kesempatan ini? Kami hanya akan tahu jika mencobanya. Tapi satu yang pasti, inilah saatnya untuk bersenang-senang (Double Park)

Tae Yang membuktikan bahwa kesempatan akan selalu datang untuk orang yang berjuang. Meskipun harus mundur pada olimpiade sebelumnya, namun mereka mendapatkan kesempatan berkat kerja keras. Mereka sadar, badminton adalah kesenangan. Mereka mencoba untuk mengutamakan kebahagiaan dalam permainan tersebut.





Quotes tambahan yang saya temukan dalam drama ini.

Tidak ada yang menjalani hidup tanpa terluka. Seperti halnya kau tidak bisa menjadi atlet tanpa cedera. (Park Tae Yang)

Tidak apa-apa membuat kesalahan. Kau bisa lebih baik lain kali (Bapaknya Tae Yang)

Kau melakukan hal yang kau sukai tanpa menimbang apapun (Park Tae Joon)

Jangan lupa sedetikpun bahwa kamu dicintai. Aku akan mencintaimu tanpa henti sedetikpun (Park Tae Joon)


Tidak mudah kedengarannya bagi seseorang yang pernah hidup di lapangan untuk meninggalkan lapangan (Park Tae Yang)

Aku tidak sempat mengakhirinya dengan benar, Karena meskipun aku pergi aku tidak bahagia (Park Tae Yang)

Kau mengalami pasang surut, Itulah hidup (Park Tae Yang)

Sekian ulasan saya tentang drama korea bergenre olahraga yang sangat menarik ini. Bagi saya, drama ini cukup memuaskan, mulai dari tema yang menarik, alur yang cukup rapi, akting pemain yang memukau, dan berbagai kutipan menarik yang menginspirasi. Dengan alasan-alasan tersebut, saya ingin memberikan nilai 75/100 untuk drama satu ini. Jangan lupa, kamu bisa menontonnya secara legal di Disney Official ya!




Komentar

Postingan Populer