‘Zamrud Khatulistiwa: Cerita Pendek Berbahasa Daerah dan Tunas Bahasa Ibu’ sebagai Upaya Pelestarian Bahasa Daerah

 

‘Zamrud Khatulistiwa: Cerita Pendek Berbahasa Daerah dan Tunas Bahasa Ibu’ sebagai Upaya Pelestarian Bahasa Daerah


Berkutat di dunia pendidikan menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi saya dalam bidang literasi. Selain mengikuti komunitas di bidang literasi, saya juga mengikuti beberapa webinar, misalnya ‘Zamrud Khatulistiwa: Cerita Pendek Berbahasa Daerah dan Tunas Bahasa Ibu’.  Banyaknya bahasa daerah menjadi kekayaan budaya yang membanggakan bagi Indonesia. Namun, seiring perkembangan bahasa asing di nusantara, bahasa daerah justru kian terasingkan.


https://www.kompasiana.com/haykalahmad8130/5fa55b318ede487bf615eb22/keragaman-bahasa-daerah-di-indonesia


Ada beberapa hal yang melandasi kepunahan bahasa daerah, yaitu terbatasnya penutur bahasa daerah dan sikap penutur bahasa daerah yang menganggap bahasanya tidak mendesak lagi untuk digunakan. Dalam rangka perlindungan bahasa daerah tersebut, ada lima langkah yang bisa dilakukan yaitu melakukan pemetaan bahasa daerah, menggelar kajian vitalitas, melakukan konservasi untuk bahasa yang masih bisa diselamatkan, revitalisasi bahasa daerah, dan registrasi bahasa. Revitalisasi adalah upaya menciptakan bentuk dan fungsi baru terhadap bahasa yang terancam punah. Harapannya jumlah penutur generasi muda akan bertambah melalui proses ini. Hal inilah yang memunculkan urgensi revitalisasi bahasa daerah agar semakin berkembang di kalangan generasi muda.

https://www.kompasiana.com/haykalahmad8130/5fa55b318ede487bf615eb22/keragaman-bahasa-daerah-di-indonesia

Webinar ini membahas tentang bahasa ibu yang berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Acara ini juga membahas langkah-langkah pemerintah dalam upaya revitalisasi bahasa daerah, terutama melalui karya sastra. Menariknya, kegiatan ini kelanjutan dari lomba menulis cerita berbahasa daerah, yaitu antologi berjudul Zamrud Khatulistiwa: Antologi Cerita Pendek Berbahasa Derah Tunas dan Bahasa Ibu. Antologi ini berisi kisah-kisah menarik karya anak bangsa (SD-SMP) dan diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada 13 Februari 2023 lalu.  Antologi ini menjadi wadah anak bangsa untuk terus berkarya melalui tulisan. Dalam satu buku, terdapat 28 cerita pendek berbahasa daerah di dalamnya. Hal inilah yang menjadikan buku ini menarik untuk dibaca.


https://balaibahasakalbar.kemdikbud.go.id/2023/10/bincang-perpusdikbudristek-zamrud-khatulistiwa-cerita-pendek-berbahasa-daerah-tunas-bahasa-ibu/

Penulisan antologi dan webinar ini merupakan salah satu rangkaian dari Festival Tunas Bahasa Ibu. Uniknya, antologi ini ditulis anak bangsa melalui kemah cerpen di berbagai wilayah nusantara. Mereka dibimbing langsung oleh penulis-penulis yang memang pakar di bidangnya. Di sana, mereka ditempa melalui pelatihan dan pengalaman rekresional sehingga mereka menikmati proses tersebut. Mereka dibebaskan untuk menulis apapun berdasarkan pengalaman dan imajinasi. Menurut kurator-kurator, hasil tulisan mereka sangat natural dan nyaman untuk dibaca. Kebanyakan dari mereka menulis tentang persahabatan, hubungan dengan keluarga, dan kegiatan mereka di sekolah.

Kegiatan ini kembali mengingatkan saya mengenai urgensi bahasa daerah. Saya juga menyadari bahwa pelestarian bahasa daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah belaka, namun juga seluruh pihak yang terlibat, termasuk kita sebagai penutur bahasa daerah. Kemendikbud berharap bisa memunculkan ketertarikan khalayak luas terhadap bahasa daerah. Dengan adanya kegiatan ini, mereka juga berharap bisa memunculkan generasi baru penutur daerah sebagai regenerasi bahasa ibu. Bagi seorang yang berkutat di kebahasaan seperti saya, ini juga memunculkan ide baru untuk membuat kamus bahasa daerah berdasarkan antologi tersebut. Dengan adanya kegiatan menarik seperti ini, saya berharap ‘Slogan Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing’ bisa direalisasikan dengan baik.

Terima kasih. Salam literasi!


https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2016/12/utamakan-bahasa-indonesia-pelajari-bahasa-asing-lestarikan-bahasa-daerah/


Untuk mengintip kegiatan webinar tersebut, silakan mengikuti tautan YouTube berikut ini. https://www.youtube.com/watch?v=p_KkD9Kn5xU.

Bagi teman-teman yang ingin membaca antologi tersebut, silakan akses melalui tautan berikut ini https://repositori.kemdikbud.go.id/29046/

 

 

Komentar

Postingan Populer